10 Pertanyaan yang Paling Sering Ingin Kamu Tanyakan Pada Seorang Dokter Gigi


Cepologis.com - Bray, berikut 10 pertanyaan yang paling sering ingin kamu tanyakan pada seorang dokter gigi, apa saja yuk disimak ya bray.

1. Berapakah pendapatan dokter gigi?
Bicara pendapatan, jadi sesuatu hal yang paling sensitif ya bray. Saya jadi rada bingung jelasinnya. Sangat variatif banget soalnya. Jika drg itu seorang ASN tentu kamu tau sendirilah gaji ASN ya. Sama-sama aja ya kan. Nah, gimana kalau dokter giginya buka praktek mandiri? tentu penghasilan bisa lebih besar.

Kamu pengen banget rinciannya ya bray. Oke, baiklah, daku berikan ilustrasinya. Jika ada satu pasien melakukan perawatan cabut gigi dengan biaya Rp. 200.000 berarti kalau dalam sehari ada 5 orang cabut gigi, pendapatannya bisa mencapai Rp. 1.000.000. Nah, itu untuk hitungan per hari ya.

Demikian ilustrasinya ya. Bisa kurang bisa pula jadi lebih.

2. Kenapa biaya berobat ke dokter gigi itu mahal?
Bisa benar bisa juga salah ya, kita melihat memang biaya kesehatan dimana-mana itu mahal.

Coba kamu bayangkan, Masuk kuliahnya saja susah, seleksinya ketat banget, proses kuliahnya bukan sekedar berpeluh tapi kerap bersimbah air mata. Terdengar lebay ya, tapi begitulah adanya.
Biaya perkuliahan yang mahal banget. Kecuali kamu dapat beasiswa. Waktu kuliahnya juga sangat lama.
Belum lagi saat masuk koas, bener-bener capek gilak dan pusingnya. Harus nyari pasien sendiri, membujuk pasien untuk mau dijadikan bahan praktek, kadang harus pula repot ngongkosin pasien. Kadang2 Nanggung biaya rumah sakit yang harusnya dibayar pasien, dan keluarin biaya untuk beli peralatan dan bahannya. Antar jemput pasien ke rumahnya. Aduhh… memang luar biasa buuanyaak pengeluarannya.

Sepertinya hal itulah yang jadi penyebab tingginya biaya berobat ke dokter gigi. Yang gak kalah pentingnya, harga peralataan dan bahan kedokteran gigi itu juga mahal harganya.

Bisakah Indonesia sampai pada tahap berobat itu murah dan mudah? Sangat tergantung pemerintah dan pemimpinnya mengatur sistem dan regulasi kesehatan.

3. Apa sih perbedaan dokter gigi dengan dokter umum?
Banyak orang mengira dokter gigi adalah dokter umum yang mengambil sekolah spesialis gigi. Ini pandangan yang salah ya bray.

Dokter gigi dan dokter umum itu pendidikannya setara. Wilayah kerja dokter gigi itu ya gigi dan mulut saja. Jadi, Kalau kamu sakit mata, dokter gigi sudah pasti gak bisa merawatnya. Wong itu bukan tupoksinya.

4. Apakah dokter gigi ada spesialisnya lagi?
Seperti halnya dokter umum yang memiliki spesialis, dokter gigi juga memiliki spesialisasinya tersendiri. Untuk mendapatkan gelas spesialis itu seorang dokter gigi harus menempuh studi spesialis lanjutan selama 2-5 tahun.
Ada 8 spesialis kedokteran gigi. Kalau mau lebih jelasnya silahkan di googling aja ya bray

5. Apa rasanya punya pasangan dokter gigi?
Nah, ini. Senyum jadi lebih menawan pastinya. He he, serasa punya dokter peribadi. Jadi gak takut kalau-kalau ada persoalan gigi dan mulut yang kita alami.
Terus bray, enaknya memiliki pasangan dokter gigi itu kamu gak bakal ditinggal tiba-tiba karena mendadak alasan ada pasien dengan kasus emergensi, harus menangani pasien tanpa kenal waktu. Dokter gigi juga gak ada jadwal jaga malam di UGD nya, jadi dia akan selalu tetap berada disampingmu kapan kamu mau. Heuheu…

6. Mahal gak sih kuliah di kedokteran gigi?
Kalau kamu masuknya jalur beasiswa pasti gratis ya bray. Tergantung beasiswanya jenis apa. Sedangkan kalau melalui jalur normal lumayan mahal juga. Berapanya, itu tergantung masing-masing universitas. Tersedia jalur khusus, nah, ini tentunya lebih mahal lagi. Ini bisa dibilang jalur sultan kali ya. Ada juga universitas yang membuka jalur khusus dengan uang masuknya bisa mencapai ratusan juta. Universitas lain lagi membuka jalur khusus dengan biaya SPP-nya mencapai 25 jt per semester. Bisa kurang bisa lebih. Wow sekali ya kan… ingat itu jalur khusus…

Gimana kalau di universitas swasta, tentu lebih mahal dari kampus negeri ya bray.

Kamu bisa lewat jalur normal aja deh, atau jalur beasiswa sekalian biar gratisss

7. Bagaimana membedakan dokter gigi, perawat gigi, dan tukang gigi?
Di lapangan kita biasa mengenali tempat praktik dokter gigi lewat plank atau pampletnya. Tertulis nama dan gelar dokter gigi. Jelas sekali tertulis beserta nomor surat izin prakteknya. Perawat gigi adalah diperuntukkan membantu dokter gigi dalam menangani pasien, sebagai asisten di rumah sakit atau tempat praktek. 

Di lapangan kamu bakal menemui ada perawat gigi yang membuka praktek layaknya dokter gigi, sesungguhnya dia telah melampaui wewenang, dan tidak memiliki kompetisi layaknya dokter gigi.

Tukang gigi adalah seseorang yang memiliki keahlian yang disyaratkan dalam undang-undang terbatas pada beberapa pekerjaan saja seperti misalnya pembuatan gigi palsu lepasan.

8. Bagaimana cara memilih dokter gigi yang tepat?
Khusus ini saya telah membahas lengkap pada video saya sebelumnya, bagaimana memilih dokter gigi yang tepat. Ditonton ya.. berikut saya sertakan linknya, klik di sini

9. Apakah dengan hanya sikat gigi rutin, gigi kita bisa bagus?
Jika yang dimaksud bagus disini adalah giginya jadi rapi, tentu itu mustahil ya. Mana mungkin rajin sikat gigi menjadikan gigi rapi. Untuk gigi rapi tentu harus melalui bantuan kawat gigi.
Tetapi jika yang dimaksud gigi bagus itu adalah gigi yang bersih dan terhindar dari sakit gigi, tentu jawabannya adalah ya benar.

Sikat gigi rutin akan membuat gigi bersih dan sehat. Gigi tidak sakit dan tidak mengalami kerusakan. Apakah cukup dengan gosok gigi saja?
Seharusnya cukup. Tapi masalahnya sekarang, gigi kamu sudah banyak karangnya sejak dulu dan punya lubang gigi meski masih relatif kecil di sana sini. Dengan kondisi seperti ini meski kamu rajin sikat gigi tetap akan beresiko gigimu akan tetap rusak.

Jadi bagaimana dong?
Kamu perlu melakukan scaling alias pembersihan karang gigi dan perawatan gigi bolong seluruhnya sampai dokter menyatakan gigi kamu sehat seluruhnya seutuhnya. Setelah itu kalau kamu menjaga gigimu dengan gosok gigi rutin dengan baik dan benar, itu sudah cukup tanpa perlu melakukan apapun.

10. Apa senang dan susahnya jadi dokter gigi dibanding dokter umum?
Dokter gigi itu setelah lulus tidak ada kewajiban internship (mengabdi ke pelosok) jadi tentu setelah lulus bisa langsung urus surat izin dan bisa berpraktek mandiri.
Dokter gigi juga tidak pernah bangun malam karena pasien emergensi, karena dokter gigi tidak ada kasus yang mesti penanganan segera yang mengancam kematian.

Susahnya dokter gigi itu pada saat pendidikan profesi alias koas, dokter gigi harus mencari pasien sendiri, mengerjakan langsung kasus sendiri, membiayai pasiennya demi mendapatkan kasus, biaya banyak keluar untuk alat dan bahan. Pokoknya ribet banget deh jika dibandingkan dengan koas dokter umum.

Demikian bray, telah kami ungkap 10 pertanyaan yang paling ingin kamu tanyakan pada dokter gigi beserta jawabannya.

0 Response to "10 Pertanyaan yang Paling Sering Ingin Kamu Tanyakan Pada Seorang Dokter Gigi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel