Riset 80 Persen Pastor Vatikan Adalah Gay


Cepologis.com - Judul kali ini tidak bermaksud SARA. Tidak pula bermaksud menyudutkan saudara kami yang beragama Nasrani. Ini hanyalah sekedar respon terhadap kabar berita yang dimuat koran republika pada tanggal 13 februari 2019 lalu. Lalu kemudian saya ingin mengajak umat agama islam untuk refleksi dan mengambil hikmah dari kabar berita ini. Jadi please jangan dianggap ini menyalahkan atau menggugat agama lain.

Seorang jurnalis dan penulis asal prancis cukup berani menulis buku yang berjudul “in the closet of the vatican’. Penulisnya bernama Frederic martel. Ia mengatakan buku setebal 570 halaman tersebut  adalah hasil dari riset selama 4 tahun dengan mengunjungi beberapa Negara dan mewawancarai puluhan cardinal, uskup, anggota seminari dan orang-orang yang dekat dengan vatikan.

Si martel ini mengklaim telah mewawancarai 41 kardinal, 52 uskup, lebih dari 200 pastor, anggota seminari, serta diplomat dalam penyelidikannya. Totalnya 1500 orang. Tapi tunggu dulu brader, apakah anda mengerti peringkat hirarki dalam pimpinan di gereja?

Simak penjelasan berikut.

Ada pemuka agama yang disebut pendeta, ada pastur, ada uskup, ada cardinal dan paling tertinggi adalah paus. Lantas apa bedanya pendeta dengan pastur?

Nah, ini dia brader. Pastor merupakan sebutan untuk pemimpin gereja dalam agama katolik, sedangkan pendeta merupakan sebutan untuk pemimpin gereja dalam agama kristen. Jadi, sebutan pendeta bisa untuk gelar imam bagi agama Kristen katolik atau gelar imam untuk agama Kristen protestan.

Dan Hanya yang berjenis kelamin pria yang dapat menjadi seorang pastor, sedangkan untuk menjadi pendeta bisa seorang pria atau bisa juga seorang wanita.

Berikut Ini yang perlu di garis bawahi. Seorang pastur tidak diperbolehkan menikah, sedangkan seorang pendeta diperkenankan untuk menikah dan membangun rumah tangga.

Nah brader, sudah jelas bukan. Bagaimana dengan uskup, cardinal dan paus? Apa mereka boleh menikah? Di tingkat pastur aja dilarang apalagi tingkat di atasnya. Gitu loh…

Cukup ya, kita tidak akan membahas detai hal itu.

Brader,

Buku “in the closet of the Vatican’yang diluncurkan bertepatan dengan pembukaan konferensi uskup seluruh dunia di Vatikan pada kamis tanggal 21 februari 2019 itu bukan hanya sekedar dianggap mengganggu Vatikan, tetapi juga memblejeti moralitas buruk yang selama ini terkesan ditutup-tutupi pihak Vatikan. Termasuk juga soal korupsi di vatikan.

Martel menuliskan dalam bukunya,

"Saya menemukan Vatikan menjadi sebuah organisasi gay pada tingkat tertinggi, sebuah struktur yang dibentuk terutama oleh homoseksual yang menekan seksualitasnya sepanjang hari, tetapi di malam hari sering kali menyewa taksi untuk mengunjungi bar gay,"

Ia menambahkan, Dari sumber yang ia dapatkan, 80% pastor di Vatikan adalah gay, dirinya menemukan bukti ribuan pastor menikmati gaya hidup yang mereka kecam saat misa.

Martel menuding seorang kardinal Kolombia, mendiang Alfonso López Trujillo yang memegang posisi senior di Vatikan merupakan pembela ajaran gereja tentang homoseksualitas.

Setelah buku ini terbit, BBC News kemudian mengkonfirmasi vatikan untuk mendapatkan komentar terkait tuduhan Martel dalam bukunya, tetapi tidak segera mendapatkan jawaban.

Menurut martel masalah di dalam gereja bukanlah terkait dengan pilihan seksual pastor, tetapi "moral ganda" lembaga tersebut dalam hal seksualitas.

Penulis itu mengatakan "budaya kerahasiaan" di dalam gereja menyebabkan ditutup-tutupinya kasus pelecehan.

"Kebanyakan uskup gay dan mereka takut akan skandal, media dan bahkan diri mereka sendiri. Karena itulah mereka melindungi pelaku pelecehan, bukannya untuk melindungi para pelaku atau menutupi pelecehan, tetapi untuk menghindari pengungkapan diri mereka sendiri sebagai homoseksual. Mereka melindungi diri mereka sendiri."

"Saya menemukan pada banyak kasus bahwa semakin rapuh mereka terkait dengan homoseksualitas, semakin agresif kehidupan rahasia gay mereka."

Martel telah mewawancara pekerja seks yang mengatakan telah disewa sejumlah kardinal terkenal Amerika Latin.

Memang sih ada pihak yang mengkritisi buku Martel tersebut. Ia adalah Seorang ahli teologi James martin, yang mempertanyakan metodologi yang digunakan penulis.

Ia mengatakan “penelitiannya cukup bagus karena menampilkan sejumlah ide penting tentang kemunafikan dan homophobia di lingkungan gereja. Tetapi idenya tersebut dianggap terkubur longsor insinuasi, gosip dan rumor yang dapat membingungkan pembaca dan mempersulit dalam upaya membedakan antara fakta dengan fiksi”

Meskipun demikian, pastilah ada pihak yang kontra dan mengecam penulis buku infrederick martel. para pengecamnya mengatakan penulis Prancis ini gagal memberikan bukti untuk menunjang tuduhannya.

Cuma, Cuma ini menurut saya ya, saking sudah terlalu banyak kasus-kasus kejahatan dan kelainan seksual terjadi di lingkungan gereja dan pemuka agamanya membuat kita jadi sulit untuk tidak percaya isi buku ini.

Tetapi buku ini juga mendapatkan dukungan. Monsignor Stephen J. Rossetti, profesor di Catholic University of America, mengatakan bahwa buku ini mengungkapkan sebuah rahasia yang dapat mengubah struktur kuno Vatikan.

"Takhta Suci seharusnya menjadi panutan, termasuk dalam hal pemilihan dan pengawasan anggotanya. Pada saat ini hal itu tidak terjadi,

Diperlukan cara kerja yang lebih baik untuk memastikan pastor menjalankan sumpah selibasi(tidak menikah). Gereja perlu agresif terutama terhadap pastor homoseksual yang tidak selibat.
Kasus-kasus ini akan terus muncul sampai tertangani," Demikian ujar monsignor Rossetti.
Oke, bray.

Sampai disini, kita mesti bersyukur di dalam agama islam, baik pemuka agama maupun pengikutnya bukan sekedar dibolehkan tapi juga bahkan dianjurkan untuk menikah. Bagian dari sunnah nabi yang dicontohkan.

Fitrahnya manusia gak bisa dikekang selamanya. Kalau kita mencoba melawan fitrah, yang terjadi adalah penyimpangan-penyimpangan. Berbicara tentang orientasi seksual alias homo, umat islam juga banyak loh yang terlibat. Tetapi memang, untuk pemuka agama ahlusunnah setingkat para ulama hampir tidak pernah saya mendengar ada terlibat kasus gay atau homoseksual.

Karena itu solusinya adalah menikahlah! Menikahlah! Menikahlah!


1 Response to "Riset 80 Persen Pastor Vatikan Adalah Gay"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel