Pelleng Sampai Ke Eropa



Cepologis.com - Tidak sedikit makanan khas Indonesia yang dikenal dan terkenal di dunia. Sebut saja rendang Padang, gado-gado, nasi goreng, sate dan lain-lain. Indonesia dipenuhi rempah-rempah. Dengan rempah-rempah itu masakan menjadi lebih kaya akan rasa dan aroma.

Masih ingat bukan, saat kita sekolah dahulu, dikatakan bahwa Belanda datang ke negeri ini salah satu tujuannya adalah mengumpulkan bahan rempah-rempah untuk kemudian diboyong ke negeri para penjajah.

Subulussalam memang heterogen. Namun jika kita mengulik sejarah, suku pak-pak dan turunannya adalah mayoritas penghuninya. Dan jika kita mengulik ciri paling khas kuliner suku pak-pak, ia tidak lain dan tidak bukan adalah “pelleng si cina bara”.


Saya tak sedang mengatakan pemilik sah hak paten pelleng adalah Subulussalam. Sebabnya suku Pakpak bukan hanya ramai di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil saja. Pakpak justru dominan berada di provinsi Sumut. Maka tidak tepat pelleng di klaim  sebagai makanan milik daerah tertentu. Tetapi tepatnya pelleng lahir dari rahim suku Pak-pak. Namun kita boleh bersepakat, makanan khas daerah-daerah yang didalamnya dihuni mayoritas suku pak-pak adalah pelleng. Salah satu daerah itu adalah Kota Subulussalam.

Soal rasa, pelleng cukup menggoyang lidah. Warna dan penyajiannya juga menarik. Lalu mengapa Pelleng tidak sefamiliar masakan lainnya seperti rendang padang atau kuah beulangongnya Aceh?
Ya, tentu banyak hal yang melatari mengapa pelleng tidak dikenal luas. Setidaknya beberapa alasan berikut bisa menjadi bahan pertimbangan:

1. Kurang Kreasi dan Inovasi

Mohon maaf, bukan ingin mengganggu orisinalitas makanan ini. Tetapi kreasi dan inovasi itu membuat makanan khas pelleng jadi lebih bergairah. Harapannya lahirlah aneka jenis pelleng dan memiliki cita rasa yang berbeda dan biarlah masyakat menikmati kelezatannya. Kita yakin dan percaya banyak chef handal di subulussalam yang jarang diketahui. Ayo berkreasi!

2. Tidak Turut dalam Berbagai Festival

Nah, ini ada hubungannya juga dengan poin ke satu. Tidak adanya kemauan dan keinginan untuk mengikuti event lomba masak atau festival yang bergengsi yang diliput berbagai media jadi penyebab pelleng tidak dikenal luas. Tentunya keikutsertaan dalam lomba dan festival ini akan memicu semangat berkreasi dan berinovasi. Bukan tidak mungkin nanti akan muncul inovasi baru pelleng yang menjadi ciri khas Kota Subulussalam. Setuju?

3. Jarang Mengeksplorasi dan Menyebarluaskan

Ada banyak penulis dan blogger kota Subulussalam. Tetapi ada berapakah dari mereka yang sudi mengeksplorasi dan menyebarluaskan tulisan terkait pelleng? Ayo sama-sama! semua warga yang aktif di media cetak, elektronik dan wabil khusus media sosial, para blogger, fotografer, instagramer, facebooker, dan vlogger kita membicarakan tentang masakan khas ini. Bila sampai nanti saatnya pelleng menjadi tren nasional dan internasional hingga ke benua Eropa kita baru akan bangga dengan kota kita. Bisakah ini terwujud? BISA!

4. Tidak Diapresiasi dan Difasilitasi Pemerintah

Bagaimanapun usaha memperkenalkan pelleng di mata dunia tanpa dukungan dari pemerintah bagai siput berjalan di padang pasir. Lambat dan lelah. Maka dari itu penting bagi pemerintah kota menggalakkan program-program yang menaikkan nilai di bidang kuliner.

Misalnya dengan program ‘senin pelleng’. Setiap hari senin semua instansi dan seluruh elemen masyarakat makan dan berbagi masakan pelleng. Demi memajukan kuliner khas dan menaikkan citra kota, kenapa tidak. Masyarakat pasti turut membantu. Ini sekedar contoh saja.
   
Selain itu, menjadikan pelleng menjadi jajanan lumrah, yang bisa didapat di kaki lima. Mensupport hingga memfasilitasi para emak-emak berkreasi dan berinovasi masakan khas pelleng. Pada akhirnya, para pengunjung dan para pelancong dari luar kota akan mendapatkan makanan khas dari kota kita.
Bukan tidak mungkin, mimpi pelleng terkenal sampai ke dataran Eropa bisa terwujud.

Jika anda mengatakan, ngapain pelleng aja sibuk dibangga-banggakan dan diurusin? Saya tanya, memang apa yang bisa kita dibanggakan selain rerimbun pokok sawit yang itupun  
bukan pula milik kita? Semoga ini Hoax.


Terbanyak dibaca:

Wajah Saya Mirip Mantan Kamu

Cinta Tapi Tak Berdaya

7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi

Dahulu, Inilah Nama Kota Subulussalam

14 Trik Cerdas Membersihkan Baju dan Sepatu Kamu

0 Response to "Pelleng Sampai Ke Eropa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel