Pelleng Sampai Ke Eropa
Tuesday, July 31, 2018
Add Comment
Cepologis.com - Tidak sedikit makanan khas Indonesia yang dikenal dan
terkenal di dunia. Sebut saja rendang Padang, gado-gado, nasi goreng, sate dan
lain-lain. Indonesia dipenuhi rempah-rempah. Dengan rempah-rempah itu masakan
menjadi lebih kaya akan rasa dan aroma.
Masih ingat bukan, saat kita sekolah dahulu, dikatakan bahwa
Belanda datang ke negeri ini salah satu tujuannya adalah mengumpulkan bahan
rempah-rempah untuk kemudian diboyong ke negeri para penjajah.
Subulussalam memang heterogen. Namun jika kita mengulik
sejarah, suku pak-pak dan turunannya adalah mayoritas penghuninya. Dan jika
kita mengulik ciri paling khas kuliner suku pak-pak, ia tidak lain dan tidak
bukan adalah “pelleng si cina bara”.
Saya tak sedang mengatakan pemilik sah hak paten pelleng
adalah Subulussalam. Sebabnya suku Pakpak bukan hanya ramai di Kota Subulussalam
dan Aceh Singkil saja. Pakpak justru dominan berada di provinsi Sumut. Maka
tidak tepat pelleng di klaim sebagai
makanan milik daerah tertentu. Tetapi tepatnya pelleng lahir dari rahim suku
Pak-pak. Namun kita boleh bersepakat, makanan khas daerah-daerah yang
didalamnya dihuni mayoritas suku pak-pak adalah pelleng. Salah satu daerah itu adalah
Kota Subulussalam.
Soal rasa, pelleng cukup menggoyang lidah. Warna dan
penyajiannya juga menarik. Lalu mengapa Pelleng tidak sefamiliar masakan
lainnya seperti rendang padang atau kuah beulangongnya Aceh?
Ya, tentu banyak hal yang melatari mengapa pelleng tidak
dikenal luas. Setidaknya beberapa alasan berikut bisa menjadi bahan
pertimbangan:
1. Kurang Kreasi dan Inovasi
Mohon maaf, bukan ingin mengganggu orisinalitas makanan ini.
Tetapi kreasi dan inovasi itu membuat makanan khas pelleng jadi lebih bergairah.
Harapannya lahirlah aneka jenis pelleng dan memiliki cita rasa yang berbeda dan
biarlah masyakat menikmati kelezatannya. Kita yakin dan percaya banyak chef handal di subulussalam yang jarang
diketahui. Ayo berkreasi!
2. Tidak Turut dalam Berbagai Festival
Nah, ini ada hubungannya juga dengan poin ke satu. Tidak adanya
kemauan dan keinginan untuk mengikuti event
lomba masak atau festival yang bergengsi yang diliput berbagai media jadi
penyebab pelleng tidak dikenal luas. Tentunya keikutsertaan dalam lomba dan
festival ini akan memicu semangat berkreasi dan berinovasi. Bukan tidak mungkin
nanti akan muncul inovasi baru pelleng yang menjadi ciri khas Kota
Subulussalam. Setuju?
3. Jarang Mengeksplorasi dan Menyebarluaskan
Ada banyak penulis dan blogger kota Subulussalam. Tetapi ada
berapakah dari mereka yang sudi mengeksplorasi dan menyebarluaskan tulisan
terkait pelleng? Ayo sama-sama! semua warga yang aktif di media cetak,
elektronik dan wabil khusus media sosial,
para blogger, fotografer, instagramer, facebooker, dan vlogger kita
membicarakan tentang masakan khas ini. Bila sampai nanti saatnya pelleng
menjadi tren nasional dan internasional hingga ke benua Eropa kita baru akan
bangga dengan kota kita. Bisakah ini terwujud? BISA!
4. Tidak Diapresiasi dan Difasilitasi Pemerintah
Bagaimanapun usaha memperkenalkan pelleng di mata dunia tanpa dukungan dari pemerintah bagai siput berjalan
di padang pasir. Lambat dan lelah. Maka dari itu penting bagi pemerintah kota
menggalakkan program-program yang menaikkan nilai di bidang kuliner.
Misalnya dengan program ‘senin pelleng’. Setiap hari senin
semua instansi dan seluruh elemen masyarakat makan dan berbagi masakan pelleng.
Demi memajukan kuliner khas dan menaikkan citra kota, kenapa tidak. Masyarakat pasti
turut membantu. Ini sekedar contoh saja.
Selain itu, menjadikan pelleng menjadi jajanan lumrah, yang
bisa didapat di kaki lima. Mensupport hingga memfasilitasi para emak-emak berkreasi
dan berinovasi masakan khas pelleng. Pada akhirnya, para pengunjung dan para
pelancong dari luar kota akan mendapatkan makanan khas dari kota kita.
Bukan tidak mungkin, mimpi pelleng terkenal sampai ke
dataran Eropa bisa terwujud.
Jika anda mengatakan, ngapain pelleng aja sibuk
dibangga-banggakan dan diurusin? Saya tanya, memang apa yang bisa kita dibanggakan
selain rerimbun pokok sawit yang itupun
bukan pula milik kita? Semoga ini Hoax. Terbanyak dibaca:
Wajah Saya Mirip Mantan Kamu
Cinta Tapi Tak Berdaya
7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi
Dahulu, Inilah Nama Kota Subulussalam
14 Trik Cerdas Membersihkan Baju dan Sepatu Kamu
0 Response to "Pelleng Sampai Ke Eropa"
Post a Comment