Bukan Hoax! Kenali Sosok Pemuda Subulussalam Penjaga Ulama dan Anis Baswedan Saat Pilgub Jakarta Kemarin
Wednesday, July 25, 2018
2 Comments
Dedy bersama gubernur jakarta Anis Baswedan |
Cepologis.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa pemilihan gubernur Jakarta beberapa waktu lalu benar-benar menyedot perhatian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Media dan pengamat menyebut pilkada Jakarta dengan pilgub rasa pilpres.
Selain
karena secara teritori Jakarta merupakan pusatnya ibu kota negara, tetapi
kehebohan pilgub juga ditengarai karena ulah gubernur petahana sebelumnya yang
ucapannya memantik kemarahan kaum muslimin dan para ulama.
Setelah itu
berturut-turut para ulama dicari-cari kesalahannya, asal berbeda dengan
penguasa diperkarakan. Siapa sangka, dalam suasana panasnya pilkada DKI kala
itu, ikut serta didalamnya mengawal keamanan sosok pemuda dari Kota Subulussalam.
Biarlah foto
di atas yang berbicara, tentang semangat yang menyala dan loyalitas yang tinggi
kepada para ulama dan nilai kebenaran yang kini mulai digadai murah oleh banyak
orang.
Namanya
singkat, Dedy. Seringkas cara pandang dan berpikirnya. Jalan pikirannya lurus
dan tidak njelimet. Pria yang lahir tanggal 4 September 1977 ini paling asyik diajak
ngebolang. Gunung Salak, Gunung Karang Banten, Gunung Semeru dan Sungai Alas
pernah ditaklukannya. Rute maratonnya tak biasa. Keliling lingkar Pulau Sabang, Pulau Simelue, Pulau Banyak dan banyak tempat lainnya. Khatam sudah Keliling
Aceh. Hutan belantara, sungai dan arena-arena ekstrim lain sudah menjadi
sahabatnya. Saya memanggilnya dengan sebutan Bang Dedy.
Dedy saat maraton keliling pulau Sabang |
Saya pernah,
diajak lari sore dengan beberapa pemuda binaan Bang Dedy menuju arah
penuntungan. Kala itu tahun 2004, Penuntungan masih belum jadi objek wisata.
Masih hutan dan dipenuhi semak belukar. Tanpa perbekalan kami tersesat dan tak
tau arah pulang. Berputar-putar di dalam hutan hingga malam hari, melalui jalan
setapak sampai buntu di jalan babi. Cukup epik bila dikenang.
Yang paling
menggantung dalam memori kepala saya hingga hari ini adalah nasehat bijak dari
Bang Dedy yang cukup singkat tapi benar-benar membekas, “Dimanapun, hidup kita,
jangan kecewa dan jangan sakit hati”. Seperti sabda, kata-kata ini
mengurat-akar jadi prinsip hidup saya.
Ciri-ciri
fisik pemuda ini mudah diingat. Berperawakan
proporsional, berkulit coklat tua, berkumis dan berjanggut tipis.
Kalau anda
lihat hidupnya, bebas dari dendam dan sakit hati. Penyakit hati (dendam, kecewa
dan sakit hati) susahnya dibawa sampai mati. Dedy menjauhi itu. Itulah mengapa
Dedy selalu terlihat bugar dan tenang dalam pembawaannya.
Hal inilah
yang menjadi bekal penting dalam kiprahnya di dunia politik. Bara konflik kontestasi
di alam demokrasi selalu menyisakan luka, dendam dan kecewa. Hanya orang-orang
yang mampu berpikir dengan pikiran yang jernih dan bertindak dengan fatwa dari
nurani lah yang akan menjadi tokoh yang dicintai seluruh masyarakat. Tidak emosional,
selalu memaafkan dan bersahaja dalam kehidupan. Saya melihat Dedy mampu untuk
itu.
Dedy aktif sebagai pengurus Muhammadiyah Kota Subulussalam pada majelis LCPR ( Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting).
Pernah juga menjabat pucuk pimpinan tertinggi PKS Kota Subulussalam sebagai ketua DPD, tapi
yang membuat Dedy betah adalah keanggotaannya dalam tim Pandu Keadilan yang biasa disingkat dengan Kepanduan. Kepanduan ini mirip-mirip Bansernya NU lah kira-kira. Keanggotaan Dedy dalam Kepanduan adalah sebagai Korsad (Pasukan elit Keamanan PKS). Mencapai jenjang itu tahapannya cukup
berat. Melewati serangkaian latihan fisik layaknya militer. Dalam militer, kurang
lebih Korsad setara jendral lah kira-kira jenjangnya.
Bersama dengan mantan presiden PKS Anis Matta |
Ramah dan
humble, adalah sifat yang tak dapat dipisah dari dalam diri seorang Dedy. Saya ingin
mengajak anda bukan sekedar membacanya lewat tulisan ini. Tapi jika
berkesempatan, mudah sekali menemui beliau di tempat kerjanya di bengkel Delta Dinamo,
hanya beberapa langkah saja dari Masjid Taqwa Subulussalam. Berbincanglah lebih
lama atau ajaklah beliau ngopi sekedar bertukar inspirasi.
Pemilihan legislatif
kali ini beliau maju sebagai caleg dapil Simpang Kiri nomor urut satu dari PKS.
Saya tidak sedang mengajak anda untuk memilih Dedy. Tetapi jika anda bingung
memilih siapa yang layak untuk mewakili suara anda di legislatif, informasi ini
bisa anda pertimbangkan. Kewajiban bagi saya untuk menyampaikan kepada khalayak
bahwa bila ada terpampang emas dihadapan mengapa harus berkeras memilih besi?
Terbanyak dibaca:
Siapa Dalang Dibalik Kemenangan Bintang-Salmaza?
Kemenangan Bintang-Salmaza Untuk Siapa?
Sampai Kapan Subulussalam Banjir Tuak?
Berkunjung Ke Subulussalam, Perhatikan 6 Hal Ini
Tempat-tempat Paling Romantis Di Dalam Al-Quran
Apa yg dijaganya..???
ReplyDeleteSeperti fungsi bodyguard. Keamanan. soalnya banya orang-orang gila yang menyerang ulama dan ABW sewaktu pilkada.
ReplyDelete