Terburu-buru Mengungkapkan Perasaan
Friday, April 27, 2018
2 Comments
Pertanyaan yang perlu anda jawab segera. Berapa harga yang
anda inginkan bila hati dan perasaan anda dijual? Sebutkan nilainya. 1 juta? 100
juta? 1 milyar? 1 trilyun? Sebutkan saja. Jangan beranjak membaca tulisan
sebelum anda menyebutkan. Sudah anda sebutkan? Mari kita lihat faktanya.
Saat ditanyai harga dari sebuah hati dan perasaan yang kita
miliki, tentu hampir semua menjawab dengan harga yang tinggi. Bila ada nilai tertinggi,
kita akan tetap mencari nilai yang lebih tinggi lagi, bahkan nilai itu bisa
menjadi tak terhingga.
Demikianlah mulia dan sangat berharganya hati dan perasaan
ini. Mengapa mudah sekali kita mengumbarnya dengan harga murah dan bahkan jadi
tak lagi bernilai. Kita mengumbar hati dan perasaan kita seperti menjual ikan basah
di pasar minggu. Adakah kita sadar bahkah kita tengah menikam prinsip hidup
yang akibatnya - bila hati seumpama pohon - kita telah memangkas dahan-dahannya
hingga hilang pesona bunga dan rerimbunan daunnya.
What’s wrong with you guys?
Terburu-buru mengungkapkan perasaan adalah seperti
menjual hati dengan harga murah. Bila engkau seorang wanita, lelaki saleh mana
yang mau membeli barang murahan yang dijajakan di emperan. Bila engkau seorang
lelaki, wanita salehah mana yang menerima perasaan dan hati seorang lelaki playboy yang gemar membius seenak udel
siapa yang disukainya.
Mengungkapkan perasaan tidak hanya melulu lewat
kata-kata. Kadang-kadang dia tampil dalam bentuk ruh dan bersenyawa dalam
setiap laku, tindak-tanduk yang mudah dibaca, senyuman yang tak biasa, pandangan
yang penuh arti dan kegaduhan kecil yang timbul karena tiba-tiba muncul cemburu.
Hati-hati! Karena hatimu tengah dijajah oleh nafsu supaya
mengungkapkan perasaan lewat cara-cara yang tidak terduga, tiba-tiba saja tanpa
sadar kau telah kehilangan tampuk kedaulatan di singgasana hatimu.
Cara lain mengungkapkan perasaan dengan terburu-buru
adalah dengan mengirimkan hadiah. Bukan dengan memberi seikat kembang merah dan
sebatang coklat, sebab cara ini terlalu eksplisit menyatakan perasaan. Kita menggantinya
dengan memberi hadiah berupa boneka, jam tangan, bahkan buku-buku tanpa sebab.
Di titik ini. Yakinlah sahabat. Bila ia benar wanita/lelaki
saleh maka takkan mudah baginya menerima perasaan dan hati kita begitu saja. Kita
harus dapat membedakan antara senang menerima hadiah dengan senang menerima
pesan perasaan yang dititip lewat hadiah. Siapapun akan senang menerima hadiah.
Ia pasti akan menyimpannya baik-baik selain juga sebagai bentuk dari menjaga
perasaan si pemberi hadiah. Bukankah tak elok bila hadiah dikembalikan.
Pilunya, saat sudah dibanjiri hadiah, tapi perasaan tetap
ditolak. Bunuhlah hayati di rawa-rawa bang!
Tiba-tiba Ilfil
Anda pernah mendengar kata ilfil? Yap, anak muda zaman
sekarang kerap menyebut kata-kata ini. Berasal dari kata ‘ilang feeling (ilfeel)’ bisa diartikan
sebagai perasaan tidak suka atau muak yang timbul. Terlepas dari perbedaan pengertian
dan sumber, mari kita masuk pada substansi.
Hati-hati dalam ekspresi mengungkapkan perasaan. Alih-alih
menebar pesona, eh malah ilfil yang didapat. Ini sama dengan coba-coba melempar
manggis, pare yang dapat. Ngenes ya.
Menurut pengalaman saya dan istri. Dari hasil diskusi cantik
di pagi yang segar. Kami menemukan kesamaan, dimana ilfil bisa muncul bahkan
pada orang yang kita kagumi. Istri saya bagaimanapun perlu menceritakan, dahulu
sebelum menikah banyak pria yang mengirimi hadiah mulai dari boneka, jam
tangan, alquran, dll. Hadir di barisan pemberi hadiah itu orang yang dikaguminya.
Serta merta menguaplah rasa kagum dari batinnya. Alih-alih semakin menyukai, yang timbul
malah ilfil.
Tiba-tiba lamaran lelaki kurus, naïf nan kere seperti
saya ini yang justru diterimanya. Yang tak pernah kirim hadiah, yang tak pernah
ungkapkan cinta, yang tak pernah tampilkan rasa dalam laku, yang dingin saat
bersua, yang kaku saat bicara. Tapi yakinlah, saya memiliki setidaknya dua
sifat yang disukai para wanita di dunia. Humoris dan romantis. Heuheu… yang
ingin muntah dipersilahkan!
Saya pun demikian. Bukan tidak pernah mampir rasa kagum pada
sosok wanita. Tapi saat yang saya kagumi menjadi salah satu dari sekian orang
yang terbaca memiliki perasaan yang ditampilkan lewat media komunikasi atau bahasa
tubuh yang tak terduga kepada saya. Seketika kagum jadi menguap, perasaan sirna
memunah dan terbitlah ilfil.
Lalu bagaimana caranya agar setiap orang bisa tertarik
padamu. Daripada sibuk mengungkapkan perasan dan berkirim hadiah, baiknya anda
coba praktekkan tulisan ini. 9 Trik Psikologis Agar Orang Tertarik Padamu
Demikian sahabat, bahayanya saat terburu-buru
mengungkapkan perasaan. Dalam mengungkapkan perasaan lihat waktu dan caranya. Diwaktu
yang tepat, saat anda benar-benar siap. Dan dengan cara yang tepat, lewat
taaruf atau cara-cara syar’i yang diperbolehkan.
Nantikan tulisan-tulisan lengkap saya dalam buku Kacamata Majnun
Sabar. Belum bisa dipesan ya. Dukung dan doakan segera. Hehe...
Ahh... Kapan 9 trik itu bs d baca? Atau blh sya baca d file yg akan mau d cetak? Wuhahahha
ReplyDeleteTinggal klik hai bg. Baca terus artikelnya
ReplyDelete