7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi
Saturday, February 25, 2017
Add Comment
Orang-orang depresi biasanya cukup mudah dikenali; mereka
mungkin tampak suram, sedih, dan lesu. Tapi bagaimana dengan mereka yang
memiliki depresi tersembunyi? Mereka mungkin saja merupakan pribadi yang
ekstrovert dan seorang teman yang baik. Mereka yang memiliki depresi
tersembunyi ini adalah pakar dalam menyamarkan situasi nyata. Bagaimana kita dapat
mengetahui keadaan mereka sesungguhnya, dan bagaimana kita dapat membantu?
Untuk membantu kita memahami bahwa ada sesuatu yang tidak beres,
berikut adalah 7 hal khas yang orang dengan depresi tersembunyi biasa lakukan.
1. Mereka mungkin menampilkan keceriaan
Para peneliti di University of Rochester Medical Center
menemukan bahwa depresi merupakan hal yang sulit diidentifikasi pada orang-orang
ceria, terutama jika mereka adalah orang tua. Tim peneliti berpikir bahwa
orang-orang introvert adalah satu-satunya yang akan mengalami kesulitan untuk
melepaskan diri dari depresi. Namun kelihatannya, bahkan orang dengan tipe
sebaliknya juga mengalami kesulitan yang sama. Kita seharusnya tidak boleh
terima begitu saja bahwa orang yang ceria dan mudah bergaul mungkin kebal dari
depresi. Kita harus memperhatikan beberapa indikasinya, dan di atas itu semua
kita harus selalu menjadi pendengar yang empatik.
2. Mereka dapat menyembunyikan depresi mereka
Terdapat beberapa penelitian menarik pada sikap yang
ditunjukkan oleh orang Eropa dan Australia untuk menghadapi depresi. Ada begitu
banyak stigma yang melekat pada seorang pengidap depresi di Australia, dimana akhirnya
banyak penderita bertekad untuk tidak mengungkapkan hal itu sama sekali. Mereka
mungkin merasa malu atau takut bahwa mereka mungkin akan kehilangan pekerjaan.
Hal itu tercermin dalam jumlah jumlah cuti sakit yang diambil karena masalah
kesehatan mental. Angka-angka menunjukkan bahwa orang Australia itu mengambil
libur selama 14 hari untuk mengatasi serangan depresi dibandingkan dengan
rata-rata 36 hari untuk orang Eropa.
3. Mereka barangkali membutuhkan penyembuhan dari trauma yang dialami pada masa lalu
Bayangkan ada seorang ibu yang sempurna: dia memiliki
anak-anak yang hebat, karir dan pernikahan yang stabil. Tetapi tetap saja masih
memungkinkan terdapat episode yang menyakitkan dalam hidupnya yang belum sembuh
benar. Psikolog memiliki sebutan untuk jenis orang ini yaitu PHDP (Orang dengan
depresi tersembunyi). Tampilan luar yang seolah-olah bahagia sangat kontras
dengan apa yang terjadi di dalam. Masalahnya sering diabaikan, terutama oleh
penderita yang mungkin berakhir bunuh diri. Fakta menyedihkan adalah bahwa
tidak ada yang pernah bisa melihat tanda-tanda ini, atau memang si penderitanya
yang tidak pernah memiliki keberanian untuk berbicara dengan seseorang. Kita
harus selalu mendengarkan dengan seksama ketika seorang teman atau orang yang
dicintai berbicara kepada kita tentang kelelahan dan kecemasan.
4. Mereka bisa jadi memiliki kebiasaan makan yang abnormal
Kebanyakan ahli modern percaya bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara gangguan makan dengan depresi. Ini adalah dua penyakit berbeda;
meskipun salah satu dapat menyebabkan yang lainnya, atau mereka bisa jadi
timbul secara bersamaan. Akhir-akhir ini banyak saja orang yang menderita
gangguan makan. Mungkin ada banyak penyebab seperti tekanan media, penjagaan
tubuh/olahraga, dan depresi. Jika kita melihat orang-orang yang kita cintai
memiliki perubahan nafsu makan, cobalah untuk berbicara dengannya dan desak
mereka untuk mendapatkan perawatan. Depresi tersembunyi mungkin saja menjadi
pemicu masalah utamanya.
5. Mereka mungkin tidak terlalu ingin mengulang kebahagiaan mereka
Sangat sering, orang dengan depresi tersembunyi menampilkan
kurangnya antusiasme untuk hal-hal yang mereka dulu suka lakukan. Jika seseorang
mengklaim dengan yakin bahwa mereka sudah pasti tidak mengalami depresi namun
mereka tidak peduli lagi dengan kebahagiaan mereka, ini mungkin menjadi tanda
bahwa ada sesuatu yang salah. Jika kamu membaca buku Eve Wood, 10 Steps to Take
Charge of Your Emotional Life, kamu akan menemukan lebih banyak contoh
bagaimana menemukan kemampuan pengolahan diri menjadi jawaban atas masalah serta
dapat berdamai dengan depresi dan kecemasan.
Ada juga bab-bab yang berguna terkait cara konseling, obat-obatan, atau
pengobatan alternatif yang mungkin dapat menjadi pilihan dalam pengobatan. Mendesak
penderita untuk berbicara tentang masalah mereka biasanya merupakan langkah
pertama dalam mencari pengobatan.
6. Mereka mungkin menampilkan rasa terluka dan amarah
Kita biasanya mengasosiasikan depresi dengan sikap apatis,
tidak berdaya, pikiran melankolis dan menangis. Tetapi ada gejala lain dari
depresi yang sering tidak terdeteksi karena mereka hanya diberhentikan dalam
ledakan sementara. Ledakan amarah atau sifat mudah marah seringkali merupakan manifestasi
dari depresi. Banyak pria memilih cara ini untuk mengekspresikan depresi
mereka.
7. Mereka bisa jadi merasakan waktu tidur yang tidak cukup
Jika orang terdekatmu mengeluh tidak memiliki waktu tidur
yang cukup (atau bahkan terlalu banyak tidur), itu bisa menjadi tanda
peringatan bahwa terdapat sesuatu yang salah padanya. Persoalan terkait tidur
dan depresi seringkali berhubungan erat. Sehingga penting untuk menyelidiki apa
menjadi penyebabnya.
Masih banyak kasus depresi tidak dapat terdeteksi dan tidak segera
diobati, seringkali malah berakhir dengan tragis. Antara 10% sampai 15% dari
orang-orang dengan depresi berat yang tidak diobati berujung bunuh diri.
Sebagaimana telah diurai di atas, ada orang tertentu yang dapat menyembunyikan depresi.
Meski kadang-kadang, mereka hanya menjaga rahasia gelap yang mereka tidak
pernah mau ungkapkan. Selain itu, ada orang-orang yang memiliki citra publik
yang berbeda dari diri pribadi sehingga mengalami penyiksaan batin. Tantangan bagi
kita adalah untuk memperhatikan tanda-tanda sehingga memungkinkan bagi kita
untuk membantu orang tersebut mendapatkan perawatan yang tepat.
[Redaksi Cepologis]
Dikutip dari www.lifehack.org
0 Response to "7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi"
Post a Comment