7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi


Orang-orang depresi biasanya cukup mudah dikenali; mereka mungkin tampak suram, sedih, dan lesu. Tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki depresi tersembunyi? Mereka mungkin saja merupakan pribadi yang ekstrovert dan seorang teman yang baik. Mereka yang memiliki depresi tersembunyi ini adalah pakar dalam menyamarkan situasi nyata. Bagaimana kita dapat mengetahui keadaan mereka sesungguhnya, dan bagaimana kita dapat membantu?

Untuk membantu kita memahami bahwa ada sesuatu yang tidak beres, berikut adalah 7 hal khas yang orang dengan depresi tersembunyi biasa lakukan.

1. Mereka mungkin menampilkan keceriaan


Para peneliti di University of Rochester Medical Center menemukan bahwa depresi merupakan hal yang sulit diidentifikasi pada orang-orang ceria, terutama jika mereka adalah orang tua. Tim peneliti berpikir bahwa orang-orang introvert adalah satu-satunya yang akan mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari depresi. Namun kelihatannya, bahkan orang dengan tipe sebaliknya juga mengalami kesulitan yang sama. Kita seharusnya tidak boleh terima begitu saja bahwa orang yang ceria dan mudah bergaul mungkin kebal dari depresi. Kita harus memperhatikan beberapa indikasinya, dan di atas itu semua kita harus selalu menjadi pendengar yang empatik. 

2. Mereka dapat menyembunyikan depresi mereka


Terdapat beberapa penelitian menarik pada sikap yang ditunjukkan oleh orang Eropa dan Australia untuk menghadapi depresi. Ada begitu banyak stigma yang melekat pada seorang pengidap depresi di Australia, dimana akhirnya banyak penderita bertekad untuk tidak mengungkapkan hal itu sama sekali. Mereka mungkin merasa malu atau takut bahwa mereka mungkin akan kehilangan pekerjaan. Hal itu tercermin dalam jumlah jumlah cuti sakit yang diambil karena masalah kesehatan mental. Angka-angka menunjukkan bahwa orang Australia itu mengambil libur selama 14 hari untuk mengatasi serangan depresi dibandingkan dengan rata-rata 36 hari untuk orang Eropa.

3. Mereka barangkali membutuhkan penyembuhan dari trauma yang dialami pada masa lalu


Bayangkan ada seorang ibu yang sempurna: dia memiliki anak-anak yang hebat, karir dan pernikahan yang stabil. Tetapi tetap saja masih memungkinkan terdapat episode yang menyakitkan dalam hidupnya yang belum sembuh benar. Psikolog memiliki sebutan untuk jenis orang ini yaitu PHDP (Orang dengan depresi tersembunyi). Tampilan luar yang seolah-olah bahagia sangat kontras dengan apa yang terjadi di dalam. Masalahnya sering diabaikan, terutama oleh penderita yang mungkin berakhir bunuh diri. Fakta menyedihkan adalah bahwa tidak ada yang pernah bisa melihat tanda-tanda ini, atau memang si penderitanya yang tidak pernah memiliki keberanian untuk berbicara dengan seseorang. Kita harus selalu mendengarkan dengan seksama ketika seorang teman atau orang yang dicintai berbicara kepada kita tentang kelelahan dan kecemasan.

4. Mereka bisa jadi memiliki kebiasaan makan yang abnormal


Kebanyakan ahli modern percaya bahwa terdapat hubungan yang kuat antara gangguan makan dengan depresi. Ini adalah dua penyakit berbeda; meskipun salah satu dapat menyebabkan yang lainnya, atau mereka bisa jadi timbul secara bersamaan. Akhir-akhir ini banyak saja orang yang menderita gangguan makan. Mungkin ada banyak penyebab seperti tekanan media, penjagaan tubuh/olahraga, dan depresi. Jika kita melihat orang-orang yang kita cintai memiliki perubahan nafsu makan, cobalah untuk berbicara dengannya dan desak mereka untuk mendapatkan perawatan. Depresi tersembunyi mungkin saja menjadi pemicu masalah utamanya.

5. Mereka mungkin tidak terlalu ingin mengulang kebahagiaan mereka


Sangat sering, orang dengan depresi tersembunyi menampilkan kurangnya antusiasme untuk hal-hal yang mereka dulu suka lakukan. Jika seseorang mengklaim dengan yakin bahwa mereka sudah pasti tidak mengalami depresi namun mereka tidak peduli lagi dengan kebahagiaan mereka, ini mungkin menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah. Jika kamu membaca buku Eve Wood, 10 Steps to Take Charge of Your Emotional Life, kamu akan menemukan lebih banyak contoh bagaimana menemukan kemampuan pengolahan diri menjadi jawaban atas masalah serta dapat berdamai dengan depresi dan kecemasan. Ada juga bab-bab yang berguna terkait cara konseling, obat-obatan, atau pengobatan alternatif yang mungkin dapat menjadi pilihan dalam pengobatan. Mendesak penderita untuk berbicara tentang masalah mereka biasanya merupakan langkah pertama dalam mencari pengobatan.

6. Mereka mungkin menampilkan rasa terluka dan amarah


Kita biasanya mengasosiasikan depresi dengan sikap apatis, tidak berdaya, pikiran melankolis dan menangis. Tetapi ada gejala lain dari depresi yang sering tidak terdeteksi karena mereka hanya diberhentikan dalam ledakan sementara. Ledakan amarah atau sifat  mudah marah seringkali merupakan manifestasi dari depresi. Banyak pria memilih cara ini untuk mengekspresikan depresi mereka.

7. Mereka bisa jadi merasakan waktu tidur yang tidak cukup


Jika orang terdekatmu mengeluh tidak memiliki waktu tidur yang cukup (atau bahkan terlalu banyak tidur), itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa terdapat sesuatu yang salah padanya. Persoalan terkait tidur dan depresi seringkali berhubungan erat. Sehingga penting untuk menyelidiki apa menjadi penyebabnya.


Masih banyak kasus depresi tidak dapat terdeteksi dan tidak segera diobati, seringkali malah berakhir dengan tragis. Antara 10% sampai 15% dari orang-orang dengan depresi berat yang tidak diobati berujung bunuh diri. Sebagaimana telah diurai di atas, ada orang tertentu yang dapat menyembunyikan depresi. Meski kadang-kadang, mereka hanya menjaga rahasia gelap yang mereka tidak pernah mau ungkapkan. Selain itu, ada orang-orang yang memiliki citra publik yang berbeda dari diri pribadi sehingga mengalami penyiksaan batin. Tantangan bagi kita adalah untuk memperhatikan tanda-tanda sehingga memungkinkan bagi kita untuk membantu orang tersebut mendapatkan perawatan yang tepat.

[Redaksi Cepologis]
Dikutip dari www.lifehack.org


0 Response to "7 Hal yang Dilakukan Orang Saat Menyembunyikan Depresi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel