Cinta Tapi Tak Berdaya


Cepologis.com - Bila sebuah keinginan dan hasrat yang tinggi (cinta) bertemu dengan ketidakberdayaan diri (tidak siap) hasilnya hanyalah rasa sakit tak terkira.

Ketidakberdayaan diri termasuk di dalamnya adalah persiapan mental dan keberanian yang lenyap untuk menghadap pemilik sekuntum mawar, belum lulus studi, orang tua tidak mengizinkan dan finansial yang masih porak-poranda.

Seringkali kadang cinta muncul pada saat-saat runyam seperti itu. Cinta datang di waktu yang tidak tepat. Rasanya sangat menyakitkan. Apa lagi bagi mereka yang berusaha maksimal menjaga diri dan kesucian. Di sinilah letak cobaan terberat untuk para pemuda. Cobaan serius ini tidak bisa dianggap remeh. Menggelepar korban berjatuhan tak sedikit jumlahnya. Dari yang skala ringan hingga ada yang kritis mengkhawatirkan.

Hal ini yang memaksa jari Si Fakir Ilmu yang jauh dari kesempurnaan ini merangkai kalimat yang diharap dapat menjadi solusi bagi pemuda yang terpaksa berkelindan dengan ketidakberdayaan diri saat cinta datang menghampiri. Meski daku sadar sesadar-sadarnya bahwa bisa saja hati ini tergelincir. Peluang itu masih terbentang. Mari sama-sama kita beristiqamah dan berlindung kepada Allah.

Ada rahasia penting yang tidak diketahui banyak orang tentang bagaimana kita dengan mudah bisa terhindar dari rasa sakit yang lahir dari ketidakberdayaan diri saat cinta hadir bukan di waktu yang tepat.

Beberapa orang bertanya kepadaku apakah ada yang aku sukai (baca: cinta) selama ini. Mengingat hampir tak pernah ada dilihatnya riak-riak kegalauan karena cinta. Kusampaikan bahwa aku punya rumus sederhana, yang tak kudapat dari para pakar dan buku manapun. Tapi kuyakini rumus ini cukup membantu.


Rumus yang pertama adalah fokus pada sisi kekurangan dan kelemahan dia.


Jadi, saat kau kagum pada seseorang, misal karena kecantikannya atau karena sifat-sifat dan perangai baiknya. Seketika itu juga lihat sisi-sisi kekurangan yang dimilikinya, hingga hal tersebut membuatmu tak lagi jadi peduli dan berpikir masa bodoh. Misalnya, apakah dia pernah mengupil di hadapanmu :D atau mungkin dia boros dalam berbelanja misalnya. Jika digali lebih dalam, akan banyak kekurangan yang akan kita temui. Bila tidak sanggup menemukan kekurangannya karena mata sudah buram karena cinta. Ini berbahaya.

Sebenarnya akan jadi tidak bahaya jika rasa cinta itu muncul dan mata diburamkan karena pemakluman atas kekurangan-kekurangan si dia disaat kita telah siap untuk menikah. Bahkan hal itu wajib dilakukan. Sebab tak ada orang yang sempurna. Berfokus pada kekurangan orang lain membuat kita tak akan pernah jadi memilih pasangan.

Maka dari itu, rumus ini hanya digunakan pada waktu di mana cinta hadir disaat diri diselimuti ketidakberdayaan. Tapi, jika kita telah sampai di penghujung usia muda dan segalanya telah siap, maka, buang jauh-jauh rumus ini. Kembalilah seperti sedia kala.

Jika rumus pertama tak berhasil. Mari kita coba untuk rumus yang kedua.

Rumus yang kedua adalah cintai orang sebanyak mungkin.


Alasan kita mencintai seseorang tidak hanya melulu karena kecantikan. Kita mencintai dan tertarik pada seseorang bisa jadi karena sifat yang dimiliki misalnya, keibuan, dewasa, bijak, penyabar, hemat dan cermat, perhatian, dermawan, penyayang dan lain-lain.

Nah, kalau begitu. Maka setiap orang punya peluang untuk kita cintai. Perbanyaklah orang yang kita cintai karena masing-masing mereka memiliki keunggulan. Tidak ada yang spesial dan menyita perhatian lebih diantara mereka semua. Ini menghindari agar kita tak berfokus pada satu orang, lalu setan menaburi bunga-bunga di depan mata kita.

Rumus kedua ini juga sangat membantu kita agar tidak kecewa saat sosok yang kita kagumi ternyata telah dipetik dan dimiliki lebih dahulu oleh orang lain. Sebab rasa kagum itu punya porsi yang sama kepada yang lainnya.     

Dua rumus sederhana ini yang kerap kugunakan agar tak tercipta ruang cinta hadir bukan pada waktunya. Ini pula yang mampu mengerem gebu semangat untuk berinteraksi lebih dengan sosok-sosok yang mendecak kagum di dalam hati. Jangan sampai masa muda kita ternodai karena tidak sanggup menahan denting senar cinta. 

0 Response to "Cinta Tapi Tak Berdaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel