7 Langkah Ampuh Agar Bisa Menulis
Thursday, April 2, 2015
Add Comment
Cepologis.com – Ide dan gagasan kerap belingsatan di dalam benak tapi selalu kesulitan dalam menuliskannya? Jangan khawatir sahabat. Selama matahari masih terbit, kamu selalu punya kesempatan untuk bisa jadi penulis.
Sebuah ungkapan mengatakan, jika ingin agar hidup
selama-lamanya jadilah penulis yang produktif dan atau menjadi pembicara yang
menggugah. Saya yakin dan percaya meski setiap orang tidak dianugerahkan memiliki
kemampuan untuk berbicara dengan baik, tapi setiap orang punya peluang untuk
menjadi penulis produktif.
Buktinya, semua orang mampu membuat tugas makalah atau
skripsi di perguruan tinggi. Yap, alah bisa karna terpaksa. Camkan itu!
Berikut akan saya paparkan langkah-langkah menulis ampuh
yang telah didemonstrasikan di California. Langkah ini dinilai paling efektif
dan dipraktekkan hampir semua penulis dan semua jenis tulisan. Sumber tulisan
ini saya adaptasi dari buku Quantum
Learning-nya Bobbi DePorter. Yuk, mari kita kunyah bersama.
1. Sebelum Menulis
Tentu pertama kali yang harus dilakukan adalah menghilangkan
mindset berpikir bahwa menulis itu susah. Mulai sekarang berpikirlah bahwa
menulis itu gampang.
Selanjutnya bangunlah topik yang ingin kamu sampaikan. Ide
dan gagasan pokok ada dikepala kita dan segera kamu buat alur atau poin-poin
apa saja yang akan kamu tuliskan. Ini menghindari kebuntuan tulisan sebelum
kelar nantinya. Poin-poin yang akan kita tuliskan akan memandu arah tulisan
kita agar tidak melebar kemana-mana.
2. Draft kasar
Mulailah menggoreskan pena atau tekanlah hurup demi hurup
diatas tuts keyboard tanpa ragu. Kembangkan
terus gagasan dan jangan takut salah. Hentikan mengoreksi tanda baca, tata bahasa,
atau ejaan saat kamu berfokus pada pengembangan gagasan. Biarkan dia mengalir.
Pada tahap inilah banyak terjadi kesalahan yang dilakukan penulis
pemula. Mereka terlalu suka mengoreksi dan meng-edit tulisan sebelum usai. Akibatnya
terlalu banyak pertimbangan apakah tulisan sebelumnya terlihat bagus? Apakah orang
menyukainya? Apakah tanda baca sudah tepat? Jika begini, sudah bisa dipastikan dengan
duka yang mendalam tulisan bakal dipenggal di tengah jalan. Innalillah. Huh, capek deh…
3. Berbagi
Pada tahap ini, tulisan yang berhasil dibuat harus di share kepada orang lain, apakah itu kerabat,
sahabat, guru, atau siapa saja yang menurut kamu bisa memberikan kritik dan
masukan berharga untuk tulisan kamu.
Menurut instruktur beken dalam menulis, Michael Carr, justru
bagian ini yang penting dan sering diabaikan. Nah, jadi setelah menulis jangan hanya
menyimpan tulisan di gudang file yang usang dan berdebu. Kalau takut dibaca
orang lain, ngapain nulis?
Minta kepada mereka agar mengoreksi bagian mana yang kuat
dan baik. Minta juga pada mereka bagian yang terlihat tidak konsisten, kalimat
yang terdengar tidak jelas dan kurang tepat, atau transisi yang lemah.
Berikut saya ulas dua sikap yang harus dilakukan, sebagai
penulis atau sebagai pembaca.
Sebagai Penulis
- Sampaikan pada pembaca apa yang ingin anda capai
dalam tulisan itu.
- Tidak ada salah benar dalam hal ini. Karena itu
tanggalkanlah sementara egomu. Kamu harus menyambut baik umpan balik yang
disampaikan pembaca, kemudian nanti baru kamu akan memilah masukan mana yang
diterima atau diabaikan.
- Dengarkan saja ocehan pembaca. Karna untuk
itulah kamu memberikan draft tulisanmu. Jangan mencoba membela atau memberikan
penjelasan terlebih dahulu.
- Tak ada salahnya juga kamu bertanya untuk
mendapatkan penjelasan lebih dalam dari umpan balik yang di sampaikan pembaca.
Sebagai Pembaca
- Bacalah isinya saja. Abaikan tata bahasa dan
ejaan hingga sampai saatnya nanti.
- Pertama sekali, tunjukkan terlebih dahulu kepada
penulis kata-kata, frasa, dan bagian utama mana yang paling baik bagi para
pembaca.
- Sampaikan kepada penulis jika menurut kamu
tulisan ini berhasil mencapai tujuan yang direncanakan
- Terakhir kalinya ungkapkan semua keadaan tentang
kekurangan-kekurangan dan apa saja yang harus dijadikan lebih kuat, lebih
jelas, dan lebih baik.
4. Perbaikan
(Revisi)
Kini saatnya kamu melalukan perbaikan. Lihat kembali mana
yang perlu digarap lagi, diulangi dan diperbaiki. Ingatlah bahwa kamu adalah
tuan dari tulisanmu. So, jangan segan-segan untuk menambah, memotong, mengubah
tulisan kamu. Merupakan hak prerogatif kamu untuk mengabaikan atau mengambil
umpan balik dari koreksi pembaca sebelumnya.
Setelah benar-benar kelar. Bagikan kembali kepada rekan-rekan
untuk dikoreksi ulang. Ribetkah? Enggak juga, lakukan dengan sepenuh hati agar
rasanya lebih asik.
5. Penyuntingan
(Editing)
Pada tahap ini biarkanlah editor ‘otak’ kiri bekerja. Disinilah
baru kamu akan memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
6.
Penulisan kembali
Baca ulang keseluruhan, jika masih ada yang terasa kurang
dan terasa janggal jangan sungkan untuk melakukan penambahan dan penyuntingan
kembali.
7.
Evaluasi
Pemeriksaan terakhir untuk memastikan kamu benar-benar
menyelesaikannya. Kalau masih terdapat kesalahan yang luput dari pandangan,
tenang saja, dunia belum berakhir. Itu hal yang biasa terjadi di kota-kota
besar (he he).
Demikian 7 langkah praktis yang dapat saya bagi dan tebarkan
untuk pembaca Cepologis.com yang budiman. Yang lebih penting dari itu semua
adalah menjaga nyala semangat untuk tetap konsisten menulis sampai nyawa
diangkat Yang Kuasa.
Tinggalkan komentar jika berkenan. Ayo Menulis! Menulis! Menulis!
0 Response to "7 Langkah Ampuh Agar Bisa Menulis"
Post a Comment