Menikmati Sambal Kritikan
Thursday, April 17, 2014
Add Comment
Sebagai orang yang dikritik, bersyukurlah karna masih banyak orang
yang mau peduli dengan kita. Terlepas dari kritikan itu datang dari sahabat
atau dari musuh kita. Musuh itu adalah orang yang paling tau kelemahan dan
kekurangan kita. Mereka biasa mengumbar-umbar kritikan yang keras lagi pedas.
Hatipun seringkali dibuatnya gerah dan panas. Dengarkan baik baik apa yang
dikatakannya. Karna kita tidak akan mendapatkannya dari teman-teman atau
sahabat karib kita karna mereka tidak akan pernah suka menyampaikan itu. Nikmatilah!
Kitapun sering merasa gerah, panas dan bahkan bercucuran keringat saat
menikmati pedasnya sambal.
Hasan Albanna, sang pembangun pernah berujar, “Berterimakasihlah terhadap musuh atau lawan-lawanmu. Mereka tentu akan selalu mencari kelemahan dan kejelekanmu. Jika engkau mengetahui bahwa mereka sedang melakukan hal itu kepadamu, maka kamu tidak perlu marah. Namun justru pujilah Allah, karena Dia telah menjadikan untukmu orang lain yang dapat mengerti kekuranganmu, sebab kamu sendiri tidak mengerti kekurangan itu.“
Sebagai orang yang memberikan kritikan. Berilah kritikan yang
bersifat membangun. Jangan jatuhkan saudara seimanmu dihadapan banyak orang.
Nasehatilah ia dikala sepi. Itu mencerminkan kejernihan hati si pemberi kritik.
Karna orang yang keruh hatinya sajalah yang lisannya bertabur kritikan
melecehkan, menghina akibat dengki, menjatuhkan serta membongkar aib saudaranya
dihadapan umum. Karna keinginan hatinya bukan untuk merubah prilaku dan sikap
saudaranya, akan tetapi ingin merendahkan serendah-rendahnya.
@DCHabibillah
0 Response to "Menikmati Sambal Kritikan"
Post a Comment