Aktivis Dakwah Tebar Pesona?
Tuesday, May 22, 2012
Add Comment
Mari
kita memulainya dengan sosok yang memesona jagad, Rasulullah. Keindahan
akhlaknya tiada berbanding. Lalu kita berselancar mencermati pridadi indah abu
bakar, Umar, Utsman dan ‘Ali. Ya, mereka memang pantas menjadi muara
keterpesonaan.
Kerap
sekali kita mendengar kalau aktivis dakwah itu angker, penampilannya kaku,
wajahnya kuyu, jarang bersihin kuku (he he, enggak ding!) dan seabrek kata yang
jika diambil kesimpulan “hati-hati dengan
makhluk yang satu ini!, enggak asyik banget”.
Nah,
menanggapi hal ini apakah kita harus tutup telinga dan berteriak “Anjing
menggonggong kafilah berlalu”? tidak bukan. Memperbagus penampilan dan mengasah
keterampilan berkicau didepan orang bukanlah sarana untuk ber-narsis diri. Jika
niatnya betul. Bukankah kita sudah sebegitu akrabnya dengan hadits pertama
dalam Arba’in Imam Nawawi.
Ada
seorang sahabat, yang tidak mau tampil entah itu menjadi moderator atau hal
lain di depan khalayak dengan alasan takut terkenal. Kalau terkenal akan banyak
yang simpati, kalau banyak yang simpati pasti akan merusak hati. Saya ingin
berkata pada seluruh sahabat aktivis dakwah bahwa biarkan seluruh orang
menyukai dirimu karena memang begitulah seharusnya seorang da’i. Biarkan saja
semua orang mencintaimu karena dengan begitu kita berhasil meraih hati objek
dakwah kita. Kemudian biarkan mereka menikmati sunnah nabi itu dari tiap
prilaku kita.
TePe
sebenarnya menjadi hal terpenting yang musti dilakukan oleh kita menurut saya.
Untuk mengajak mereka bergabung dalam barisan indah bernama “Dakwah” ini memang
harus menebar pesona. Ya pesona kita harus kita tebarkan.
Lalu
jika hati menjadi bangga dan berbunga disebabkan oleh banyaknya orang yang
mengagumi kita. Maka periksalah hati kita kebali. Mungkin Ia sedang sakit dan
berkarat. Jika dalam perjalanannya ia melenceng, maka beristigfar dan luruskan
kembali. Jangan menjadikan alasan merusak hati maka kita tak jadi tebar pesona.
Bayangkan jika para penebar pesona itu adalah
orang-orang yang jauh dari nilai-nilai islam. Mau dibawa kemana? (Kayak lagu
apa ya, sering dinyanyikan tetangga)
Menghadapi
adik-adik mahasiswa baru, perbanyaklah TePe.
Biarkan orang
menilai kita sok baik, sok perhatian, sok alim atau apa. Allahlah yang lebih
tau hati kita.
Mari bersemangat
menebar pesona!
Wallahua’lam...
Limpok, 30 Juni 2011
Disela-sela menyusun strategi PMB
(Penerimaan Mahasiswa Baru)
0 Response to "Aktivis Dakwah Tebar Pesona?"
Post a Comment